Tuesday, May 28, 2013

Hakikat Bahasa



1.      Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem itu mempunyai dua sifat sekaligus yaitu bersifat sistematis dan sistemis.Sistematis dapat diartikan bahwa bahasa tersusun menurut pola, tidak secara acak dan sembarangan.Sedangkan sistemis dapat diartikan bahwa bahasa bukan merupakan sistem tunggal, bahasa tersusun dari beberapa sub-sub sistem yang tiap bagiannya tersusun juga menurut pola.
2.      Bahasa sebagai lambang
Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung. Karena itu lambang sering disebut bersifat arbiter.Arbiter adalah tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya.Kegiatan manusia hampir tidak pernah terlepas dari namanya lambang seperti alat komunikasi verbal atau bahasa.
3.      Bahasa adalah bunyi
Menurut Kridalaksana (1983:27) bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.Bunyi bahasa atau bunyi uajaran (speech sound) adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon” dan di dalam fonemik sebagai “fonem”.
4.      Bahasa itu bermakna
Oleh karena lambang-lambang itu mengacu pada sesuatu konsep, ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal; yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal; dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna pragmatic, atau makna konteks.
Kata bisa memiliki dua makna berbeda yaitu bermakna “dapat” dan “racun”, hal ini termasuk makna leksikal. Kakek tidak dapat membaca, kalimat ini dapat memiliki banyak makna yaitu karena sudah tua, karena buta huruf, karena bacaan menggunakan bahasa internasional dan sebagainya hal ini merupakan makna gramatikal.
5.      Bahasa itu arbiter
Arbiter adalah tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya.Kata arbiter diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka.Ferdinand de Saussure (1966:67) dalam dikotominya membedakan apa yang disebut signifiant dan signifie. Signifiant adalah lambang bunyi itu, sedangkan signifie adalah konsep yang dikandung oleh signifiant.
Menangis merupakan lambang bahasa namun menangis memiliki konsep arti mengeluarkan air mata dan suara teriakan dalam perasaan kesedihan atau kebahagiaan, mengeluarkan air mata dan suara teriakan karena sedang mengiris bawang merah atau terkena debu, dan dapat juga digunakan untuk meminta sesuatu oleh bayi kepada ibu atau oleh hamba Allah kepada Sang Pencipta.
6.      Bahasa itu konvensional
Semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konfensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.Jadi kalau kearbiteran bahasa pada hubungan antara lambang-lambang bunyi dengan konsep yang dilambangkannya, maka kekonfensionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang itu sesuai dengan konsep yang dilambangkannya.Misal bahasa karma alus dalam kata “dahar” semua masyarakat Jawa menggunakan kata dahar untuk ditujukan kepada orang yang lebih tua atau memiliki pangkat tinggi.
7.      Bahasa itu produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif “ banyak hasilnya” atau lebih tepat “terus menerus menghasilkan” lalu, kalau bahasa itu dikatakan produktif, maka maksudnya, meskipun unsur-unsur itu terbatas, tapi dengan unsur-unsur dengan jumlahnya yang terbatas terdapat di luar satuan-satuan bahasa yang jumlahnya yang tidak terbatas, meski secara relative sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa.
8.      Bahasa itu unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan bersifat unik., maka artinya, setiap bahasa mempunyai cirri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi , sistem pembetukkan kata, sistem pembentukkan kalimat, atau sistem-sistem lainnya.
Salah satu keunikkan bahasa Indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Maksudnya, kalau pada kata tertentu di dalam kalimat kita berikan tekanan, maka makna itu tetap.Yang berubah adalah makna keseluruhan kalimat.
9.      Bahasa itu universal
Bahasa itu bersifat universal artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang universal ini merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang biasa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vocal dan konsonan.
10.  Bahasa itu dinamis
Karena keterkaitan dan keterikatan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya dalam manusianya kegiatan manusia tidak tetap dan tidak berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis.Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis.
11.  Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari ber bagai orang dengan berbagai status sosial dan berbagai latar belakang budaya yang tidak sama. Oleh karena itu, karena latar belakang dan lingkungannya yang tidak sama, maka bahasa yang mereka gunakan menjadi bervariasi atau beragam, dimana antara variasi atau ragam yang satu dengan yang lain sering kali mempunyai perbedaan yang besar.
12.  Bahasa itu manusiawi
Alat komunikasi manusia yang namanya bahasa, adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.
13.  Bahasa sebagai interaksi sosial
Bahasa sebagai interaksi sosial artinya manusia tidak dapat berhubungan sendiri tanpa adanya lingkungan fisik yang mendukung. Dengan adanya interaksi tersebut, maka manusia akan dapat bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan mengetahui hubungan yang ada di masyarakat.

No comments: