Cinta
adalah…
Perjalanan
yang panjang seta bagian yang menyertainya…
Cinta
adalah…
Kepastian-kepastian
dengan segala kemungkinannya…
Cinta
adalah…
Ruang
persetubuhan antara laku dan waktu…
Cinta
adalah…
Coblong (lubang)
berarti dari CaBa (AksarJawa) yang berarti wadah atau tempat yang menjalin rasa
menjadi satu yang dimiliki oleh lelaki atau wanita. Lelaki atau wanita yang
menjadi symbol manifestasi dari kesemestaan ini. Coblong biasa dikatakan
sebagai tempat untuk bersatu (manunggal), salingberbagi, salingmengisi, (Sense of Harmony), dari kesemestaan
adalah Sense of Harmony
(keselarasandankeseimbangan). Bisa diartikan pula sebagai Cinta. Karena cinta
adalah serpihan rasa dalam keutuhan semesta.
Namun dalam mewujudkan
cinta apakah hanya cukup dengan mengucapkan kata “I Love You” Perjalanan
hidup tak cukup sederhanahanya dengan sebuah kata (mantra) dan kemudian
mengakhirinya saja, adalaku (gerak) untuk menuju, ada pembuktian oleh waktu.
Sementara dalam kenyataannya, kemutlakanwaktu (Newtone) telah bergeser oleh
hukuman relativitas (Einstein). Jadi perjalanan hidup adalah sebuah perjalanan
menuju, dan semesta raya. Ada kehendak disetiap benak, ada mimpi disetiap hati.
Di sebuah tempat
lahirlah seorang bayi perempuan tidak bersaudara atau bias disebut ontang
anting yang konon bila kelahirannya tidak diruwat seperti adat Jawa akan
membuat malapetaka bagi para dewa raksasa . Gadis perempuan tumbuh menjadi
gadis cantik, santun, beriman, dan pandai mengaji.
Suatu ketika setelah
mengaji di sore hari menjelang petang dia gadis perempuan Ayu namanya diajak
kedua temannya lelaki bermain keluar rumah. Di tengah permainan ketika saat dia
sendiri datanglah bidadari berambut api dengan suara merdunya menyanyikan lagu.
Seakan terpesona lalu sigadis ikut bersama sang bidadari lalu hilang dari tanah
dunia. Lalu kedua temannya kembali mencari si gadis dan tidak ditemukan tetapi
tetap mencari.
Di sebuah khayangan
tempat para dewa raksasa tinggal, mereka sedang berseteru membicarakan gadis
yang dibawa oleh bidadari. Konon anak ontang anting yang menjadi malapetaka
para dewa raksasa harus dimusnakan anak gadis tersebut. Namun raksasa lain
mengatakan akan ada sebuah keajaiban bidadari tau apa yang akan dia lakukan
kepada gadis beriman tersebut. Bukan dimusnakan si gadis akhirnya dibawa
berjalan mengelilingi waktu dalam dunia yang luas.
Lalu bidadari datang
dengan si gadis muncul dari sebuah portal waktu dengan ukuran yang lebih kecil
dari usia sebelumnya. Di tempat itu ia gadis kecil melihat kedua temannya
sedang dengan khawatir mencarinya namun bertolak belakang bocah satu tetap
mencari si gadis hingga harus ditemukan dan lain bocah dua yang sudah lelah
capek ingin pulang.
Si gadis pun mulai
gelisah ketika ia menyadari bahawa teman temannya tidak bisa melihatnya lalu ia
ingin sekali cepat pulang. Namun waktu lalu akhirnya berjalan kembali jauh
melangkah lalu si gadis dan bidadari berada di tempat lain lagi. Mereka melihat seorang perempuan dan lelaki sedang
dalam pertempuran akan rasa dan cinta yang mereka dapati, antara kesetiaan dan
emosi, serta bahagia.
Kemudian cinta dengan
emosi antara perempuan dan lelaki tersebut berubah berujung menjadi perdebatan
yang tak ada kata rasa saling mengalah. Waktu kembali berjalan meninggalkan
mereka yang berdebat dan berpisah hingga tiba melihat lagi seorang perempuan
sama dan pengembara yang membicarakan tentang arti kesetiaan dan kehilangan
kekasih.
Sang pengembara mencoba
berkata bahwa kesetiaan hanya ada dalam ruang sunyi dan berujar kata-kata bijak
yang punya akan arti “kesetiaan dan cinta akan menjadi semu jika hati
merekayasa”. Perempuan itupun terus bertanya apakah kesetiaan itu harus mati
dan kehilangan untuk kesekian kali? Sang pengembara itu pun menyuruh perempuan
itu untuk memejamkan mata sehingga semua jawaban ada disana.
Lalu perempuan terpejam
mata perjalanan berlanjut meninggalkan semua mimpi. Bidadari muncul seiring berkata
bahwa kecintaan itu serta merta, tak perlu kau wujudkan bagian yang mana! Maka kau
akan merasakan dirinya ada ! Kemudian seorang
perempuan pun tiba-tiba datang dan tertunduk, datang rombongan orang yang
pelan-pelan menyiramkan air yang berisi tujuh warna.
Cinta
yang dimaksud tidak membutuhkan emosi tidak memberikan apa yang kita perempuan
miliki. Percayalah dengan kesederhanaan dan keimanan kita akan merasakan itu
cinta tidak berlebih.
No comments:
Post a Comment