Tuesday, June 30, 2015

Matahari Akhir Juni

Awanan awan
Pada hujan hujan
Habis tengah jalan
Bunga pun rindukan
Kisah cinta si tampan
Sembunyi di bawah ban
Inikah akhir Juninya macan
Berdiri diri di tepian hutan
Menyongsong badan
Matahari awanan

Saturday, June 20, 2015

Euforia Si Hurrem

Hurremnya Harem, masih Harem
Haren kekaisaran Turki dalam
Cantika menawan otoman
Berjuang demi dendam

Hurremnya Harem, jadi Sultanam
Mencintai hanya pada Hurrem turunan
Membunuh tiap mata penghalang otoman
Wanita berpengaruh hebat tuk abad kejayaan

Tuhan pun tak pernah salah
Tuk sekedar mengirim takdir
kekuatan cintanya Hurrem
tlah menembus dinding surga sultana
kekuatan cinta istrilah pun turut
mengirim suka duka sang kaisar

Juni 2015 dibuat sebagai kekaguman pada ambisi putri Hurrem Review of Sulejman, Hurem i Srbi.

Permainan CInta dan Ambisi

Matahari tak pernah sekejam cinta
Hingga kali membunuh sepasang mata
Mengalihkan aji gelombang jiwa peminta
Mencuri  kebenaran-kebenaran kata kata

Sayang, cinta tak sekejam ambisi
Hingga mampu menyilaukan hati
Hanya iblis yang iri mengisi
Sekiranya puas memati

Inilah permainan dunia awan
Perhelatan cinta dan ambisi lawan
mengirim surga adanya rasa kedamaian
mengirim serta neraka frekuensi kematian


Bulan Mata Hati

Senja tak berfikir lama tuk sekedar lewat
mewarnai langit Tuhan, seindah cinta sesaat
mana siapa akan menyaingi kekuatan tak bersekat
hilangnya tersembunyi di balik waktu-waktu singkat

Oh, Dewi bulan datang menjemput mata hati
tiap kelopak malang tuk menidurkan sejenak kelelahan ini
Senja, ijinkan matahari temui bulannya bagai tempat pulang dewi

Review Of Sulejman, Hurem i Srbi

Hai readersnya swastisoed, ha ha ha kapan lagi coba mau nyapa pembaca :p. Sedikit cerita kali ini aku akan membahas sejarah. Mungkin aku terlalu menyukai sejarah. Apapun yang bernilai sejarah ini sangat berharga. Sejarah kehidupan pun merupakan pengalaman indah. Pengalaman yang dapat membuat kita mengerti akan kebenaran dan kesalaahan, pengalaman yang mampuu membuat diri ini berlari kearah yang lebih baik lagi. Bukan hanya sejarah hidup tetapi sejarah dunia i love it so much.
Kali ini akan ku bahas sedikit tentang Sulejman, pemerintahan otoman yang mencapai abad kejayaan. Penguasan kerajaan Turki yang mempunyai kekuatan perang yang dasyat hingga mampu menakhlukan ratusan kerajaan seberang. Sejak kecil Sulejman memiliki sahabat karib bernama Ibrahim Pasha yang kemudian diangkat menjadi menteri dan menikahi adiknya, Hatice. Namun akhirnya Sulejman kehilangan ke dua orang yang dicintainya itu karena cintanya kepada sang istri melebihi apapun. Kepercayaannya terhadap istrinya itu mampu membunuh segalanya. Hurrem istri ke dua Sulejman mantan budak yang dijadikan wanita Harem lalu menjadi Sultana. Berkat Hurrem yang memiliki ambisi kehidupan Sulejman pun mencapai abad kejayaan. Cintanya abadi hanya untuk Hurrem.

Sulejman sebagai tokoh raja yang baik memiliki konflik batin dengan cinta hingga mampu membunuh orang-orang terkasihnya keluarga beserta anaknya karena cinta dan bisikan Hurrem. Benar saja Tuhan tidak akan salah mengirim takdir Sulejman bahagia dengan istrinya dan kerajaan pemerintahan otoman.

Friday, June 19, 2015

Fiersa Besari : Menyayangimu Tak Pernah Salah

Aku akan mendampingimu ketika flu membuat hidungmu merah
Aku juga akan mendampingimu ketika sehat membuatmu kembali berulah
Aku akan mendampingimu sewaktu kau sedih dan penuh amarah
Aku juga akan mendampingimu sewaktu kau bahagia dengan senyum merekah
Aku akan mendampingimu saat kau sibuk dengan tugas kuliah
Aku juga akan mdndampingimu saat kau wisuda dengan fikiran penuh falsafah
Aku akan mendampingimu ketika lamaran kerjamu ditolak hingga lagi-lagi kau resah
Aku juga akan mendampingimu ketika kau stres karena pekerjaanmu terasa susah
Aku akan mendampingimu sewaktu kau merasa tak berguna dan kalah
Aku juga akan mendampingimu sewaktu kau rasa senang hingga sombongmu parah
Aku akan mendampingimu saat kita menabung untuk masa depan dengan susah payah
Aku juga akan mendampingimu saat kita di pelaminan mengikat janji untuk menikah
Aku akan mendampingimu saat sembilan bulan kita dipenuhi resah
Aku juga akan mendampingimu ketika kita menjadi bunda dan ayah
Aku akan mendampingimu hingga raga kita berdua renta dan lelah
Aku juga akan mendampingimu hingga nafasku berakhir sudah
Karena sampai aku kembali menjadi tanah
Menyayangimu tak pernah salah

Fiersa Besari : Tempat Aku Pulang

Apa kabarmu tambatan hati ?
Masihkah aku hiasi mimpimu ?
Kuharap kau melihat sang senja
Ada rindu aku titid di sana

Fisikku pergi meninggalkanmu
Namun kenangan ini tertinggal
Tak pernah jauh dari dirimu
Menanti perjumpaan yang indah

Benamkan rindu dipelukanmu seperti dulu

Tak ada jarak yang bisa membunuh rasa ini
Tak ada sedih yang tak mampu untuk kau sembuhkan
Aku tak takut melawan semua ini
Asal kau jadi tempat aku pulang

Bertahanlah usah kau berpaling
Aku di sini menjaga janji
Waktu berlalu terlalu lama
Tak sabar bersanding di sebelahmu

Aku akan pulang..

Fiersa Besari : Waktu Yang Salah

Jangan tanyakan perasaanku
Jika kau pun tak bisa beralih
Dari masa lalu yang menghantuimu
Karena sungguh ini tidak adil

Bukan maksudku menyakitimu
Namun tak mudah untuk melupakan
Cerita panjang yang pernah aku lalui
Tolong yakinkan saja raguku

Pergi saja engkau pergi dariku
Biar ku bunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah
Hatiku hanya tak siap terluka

Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa yang tepat
Diwaktu yang salah

Hidup memang sebuah pilihan
Tapi hati bukanlah untuk dipilih
Bila hanya setengah dirimu hadir
Dan setengah lagi untuk dia

Bukan ini yang ku mau
Lalu untuk apa kau datang ?
Rindu tak bisa diatur
Kita tak pernah mengerti
Kau dan aku menyakitkan

Menjelma Kuasa

Ringin-ringin mengasih
Nyatanya...
Angin sedang damai bulan ini
Bak hati milik bidadari
Rasanya bulu rasah risi

Koridor utama memewahkan diri
daun-daun hijau tak bertangkai duri
Tak memuasan...
Jeritan-jeritan akar tak terisaukan

Berada di dekat langit, daun hijau
melambai-lambai
meski tahu bahwasanya hanya akar
hanya akar yang memberi hidup
hingga awan cepat terjangkau

Kini apa daun tanpa akar
tak menjelma kuasa
Sutradara pengiring kabar
merasa-rasa

JUNI OH JUNI KU

Readers yang berbahagia... sudah lama swas gak ngurusin ini blog... mungkin karena faktor teknologi... hhaha... mau ke warnet itu rasanya gerah gak leluasa... Sebenarnya sih udah nabung buat beli laptop baru... tapi uang tabungan pun terpakai buat PPL Non Keguruan, KKN, dan PPL Keguruan. hemm sedikit masalah itu tapi jadi gak bisa nyelesein naskah buat bentang.. pending dulu deh. Oya makasih buat review, yang mampir-mampir saja gak nyangka ini blog udah 60 ribu lebih pengunjung.

Oke kali ini swas bakal ceritain bulan Juni. Hahha Juni Oh Juni ku, bukan karena Sapardi buat novel HJB tapi emang bulan Juni banyak kesannya. Sadar tidak sadar ternyata umur ku udah 20 thn ke atas udah jadi semester tua pula #hampir. Temen-temen pun udah pada nikah.. kamu udah belum? ditanyain sepupu. ####

Aku gak tau kapan keputusan suka menulis berkobar... nyatanya baru 1 novel terbitan raditeens publisher dan 1 cerpen terbitan koran lokal serta puluhan puisi yang lalu lalang telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupku. Banyak inspired yang menggunggah hatiku salah satunya dia, dia yang ku kenal lewat tulisan di koran bisu, dia yang ku lihat di balik gedung kembar biru, dia yang menggregetkan hatiku. 

Entah tangan yang bergetar atau hati yang dag dig dug itu benar yang pasti aku akan terus menjauh karena sepasang mata ini hanya dapat melihat. Dia manusia yang terlalu egois dan individualismu itu menurutku tapi ternyata tidak. 

Sahabatku berkata aku termasuk orang yang tidak bisa ambil resiko tinggi. Apa menyatakan cinta itu pilihan tepat? berada di dekatnya saja sudah kelabakan. aku hanya tidak ingin membuatnya malu itu saja. mungkin dia pun sudah memiliki calon yang tepat. Kenegativan ini selalu muncul mungkin karena aku minder.

Terimakasih untuk beberapa moment yang memukau itu. Mungkin kamu membaca ini merasa aku terlalu geer. tapi bagaimana lagi orang suka. Jika kamu tidak berkenan aku akan terus menjauh agar kamu tidak merasa risih. akupun  hanya manusia biasa. dari jauh aku selalu memperhatikanmu dan akan selalu membantumu sebagai kawan. Maaf untuk perasaan yang ada ini.

Juni Oh Juni ku antara penyesalan dan impian bersamamu.