Saturday, October 11, 2014

Puisi Swastisoed - Tengah Malam 12 Oktober


Indah Dunia
Keindahan taman kini seakan berbalut asap abuSenja di sepanjang taman terlihat begitu sesak
Memulainnya baru setengah jam yang lalu
Dan api masih berdiri bermahkota bagai bulu merak
Perempuan samar dibalik api.
Meluluhkan air mata yang jarang terbuang sia-sia
Berbalut hijab memberi makan si lahap bukan merapi.
Hanya abu yang berbekas terbang tanpa dosa
Entah angin kan tetap dan selalu sombong
Mematikan api menghapus rindu
Mengertilah alam tak pernah berbohong
Saat kenangan yang membekas bukan lagi dirimu
            Biarlah hidupku sejalan lurus dengan kertas
            Memberikan tempat seseorang untuk berpuisi
            Menyisihkan makna yang berbekas
            Membantu insan-insan menghapus sedih
: Aku tak pernah berfikir akan lagi menemukan penggantimu. Saat tanggal menetapkan kamu harus tinggal bersama Tuhan di Nirwana sana. Ketika itu juga prinsip kesucian hati melekat pada diri. Tentu aku tidak berkasih lagi. Kesepian? Aku tak pernah merasa kesepian. Karena Allah dan makhluknya selalu menemaniku di kala suka duka. Iri? Ingin berpacaran? Tidak! Aku ingin cepat wisudha saja kali ini. Tidak bisa move on? TIDAK juga! Aku tetap tidak berkasih selain Tuhan. Merindukanmu sama halnya kenangan. Esok lusa tanpa kenangan namun tetap mengenang. Tak pantas memikirkan yang lama. Bersama tuhan dirimu kan lebih bahagia. Walau Ibuku berharap secepatnya mendapat sosok menantu. Bukan dirimu lagi. Bahagiamu Nirwana bukan aku. Setidaknya aku menunggu reinkarnasimu. Tidak! Aku menunggu jodohku saja. Lelaki yang menerima adanya diriku layaknya kamu....

No comments: