Tuesday, December 9, 2014

Puisi Swastisoed - Nada Dendang

Puisi Swastisoed

Lagu baru mulai menyawang
Mengerti tentang gundah gulana
Tertulis waktu langit selalu remang
Hanya tidak berharap cepat akan tercipta

Aku gadis berteman gitar antik
Menanti terduduk dipelataran senja
menulis tiap tetes hujan yang merintik
Entah bagaimana cara mengirim nada

Memikir cinta tiada habis batas
Merasa lugu tapi umur berkata malu
Benar asing harus merobek kertas
Kata bernada kini bertebaran mengiris lagu

Sunday, December 7, 2014

Puisi Swastisoed - Untuk Siapa

Swastisoed

November berkesan
Pagi sudah datang berawan
Menyambut setiap gelora kawan
Kecuali aku jalang
Sendiri berfikir cinta hilang
Menabrakmu hal yang malang
Sekali lagi
Bukan satu dua kali
Kita pun duduk bersama dalam dua hati
Di dalam bus bergengsi
Bukan terduga
Perkenalan biasa
Pertemuan tak sengaja
kini senang jiwa menulis cinta
Harap cemas
Kau penulis emas
Menanti bersamaku mas

Wednesday, December 3, 2014

Puisi Swastisoed - Dari Desember Merengek

UNTUK  1DESEMBER "HIV"

Dari Desember Yang Merengek
Gus, kacamu mana jangan di kerek...
Jalanmu jauh dari bayangan berlerek
Gek, seperti air saja sudahkah benar dia...
Bukan lelana raja Jangan mengikutilah
:terpaksa iya..
Mata memandang kalian
di segala bukit berawan...
Hanya demi sucinya kematian
pergilah dengan arah berlawanan
1 Desember No HIV/Aids 2014

(Gus dan Gek panggilan laki dan perempuan)

Monday, December 1, 2014

Cerita Character Building Beswan Swas 2014

Character Building Beswan 30 Batch 1
Cerita character building beswan djarum kudus ............................. Ada cerita di Nopember, Nopember berkesan.... ya bagaimana tidak setelah melewati acara Nation Building bertemu dengan 515 beswan dari seluruh penjuru Indonesia, bertemu Project Pop dan Sheila On 7 secara live di Nopember awal... Di akhir bulan tempat di hari ulang tahun saya ke 20, saya harus mengikuti acara Character Building di Bandung bersama 104 beswan lainnya.
Semua persiapan saya persiapkan dengan hati gundah...mengapa? ya, karena untuk pertama kali di hari ulang tahun saya berpisah dengan keluarga dan sahabat... Only hope disana adalah pengalaman berharga... Of Course... Selasa 25 November 2014 pukul 2 kami berempat beswan Kudus berangkat naik mobil ke semarang...(Swas, Ainun, Anif, Kharis) Cerita Character Building Beswan Djarum 2014
Entah mobil lelet atau hasil dari GPS yang rusak kami sampai di Semarang pukul 5 tepat... OMG padahal biasanya 2 jam cukup....kami pun bertemu dengan Pak Aris pembina RSO... Pak Aris adalah yang mewawancari saya waktu perekrutan beswan...
Jam berdentang terus satu persatu beswan semarang datang.... ada bagus, prita, angga, lia, ani, ina, anita, lidya, bita, Juki, dan masih banyak lagi yaaa....setelah dinner ala padang kita semua 19 orang berangkat naik 3 mobil ke stasiun tawang...
Ini jepretan di kereta Harina... jangan salah ya kita dikasih ekslusif...menuju bandung



Rabu, 26 November... kereta sampai pukul 5.30 lalu kami semua ibadah... di stasiun bandung kami ditambah 2 beswan purwokerto Ridlo dan Zakky serta 4 beswan Jogya...

Setelah sarapan bus menuju Tangkuban Perahu.... Malamnya bergembira di saung Udjo.... puas banget ya lahh aku ikut joged di depan bersama 12 beswan cowok lainnya hhee...
Selesai pertunjukan kami dibawa ke Cikole untuk pelatihan berikutnya.... 2 Hari disana benar-benar puass... Joged bareng pak fernando di atas jurang.... Ketakutan karena cuman cari pak Dadang... dan bertemu dengan kaliaaaan batch satu beswan angkatan 30...

Thank you buat kartu nama kaliaaaan yaaa.... see you di LD Februari 2015... 
Cerita Character Building Beswan Djarum 2014

Sunday, November 30, 2014

Ada Ada Saja TV Merusak


Ada salah satu video di youtube yang buat diriku merasa tak asing dengan dunia anak
"FREKUENSI MILIK SIAPA" Oleh L.E begini liriknya:

Kita jadi pintar pacaran dan ciuman karena siapa
Kita jadi tahu masalah artis cerai karena siapa
Kita pintar dandan dibimbing tv
Kita jadi lebay dibimbing tv
tv lah pelita......
Jasamu tiada
Gimana mau maju nontonnya itu



Dari situ dapat diambil kesimpulan bahwa kita guru honorer dibayar sedikit untuk membentuk karakter namun ada yang dibayar sangaaaat mahal untuk merusak karakter.... beberapa tv favoritku adalah TVRI dan Kompas semoga tv berkembang lebih baik lagi.....

Wednesday, November 12, 2014

Lirik Lagu 21ST Night - Selamanya Indonesia

 Salah satu lagu yang dinyanyikan beswan 30 diwaktu MDP Nation Building

Di sini rumah kita yang terindah di dunia
Tanah yang merdeka, negeri indonesia
Karena ku tahu di sini ada cinta
Yang kan ku jaga selamanya, selamanya, selamanya
Tuk wujudkan cinta dengan janjiku
Bertekad selamanya indonesia

Kita adalah sayap-sayap sang garuda
Di atas samudera di langit khatulistiwa
Semoga namamu sampai ke ujung dunia
Ceritakan semua indahnya pada mereka

Karena ku tahu di sini ada cinta
Yang kan ku jaga selamanya
Karena ku tahu di sini tempat kita
Di sini rumah bagi jiwa raga hati kita
Selamanya selamanya
Tuk wujudkan mimpi kita dengan janjiku bertekad
Selamanya selamanya selamanya selamanya

Negeri indonesia, negeri yang ku cinta
Sebutkan namanya di langit dunia
Negeri indonesia, negeri yang ku cinta
Harumkan namanya di langit dunia
Negeri indonesia, aku indonesia
Negeri indonesia, aku indonesia

Thursday, November 6, 2014

Cerita Nation Building Swas (Part 2)

Hari ke dua Jumat 31 Oktober 2014, Pukul 05.00 Ada morning call yang super berisik... Aku pun terbangun angkat telfon tapi karena nyawa belum ke kumpul yahh telfonnya jatuh alias tangan gak kuat bwahaha... Sedikit memelekkan mata menoleh ke kanan ternyata si Andin sudah keluar dari kamar mandi udah wangi pula...dan nyuruh aku mandi... Okelah menoleh ke kiri ternyata sudah ada beswanti cantik lagi namanya Sharenn... Say hi...
Sharen pun mandi dulu karena aku masih ngantuk... Pukul 07.00 kita keluar kamar untuk sarapan... ketemu lagi deh sama teman-teman RSO Semarang...Sampai di lantai 3.... waaah banyaak sekali makanannya hhoho... aku pilih nasi goreng aja... kalo sarapan gak pake nasgor ya bukan swas... biasannya kalo dirumah sarapan jarang ada buah... hari itu dipuas-puasin makan buah seger... bheweehe norak dikit lahh...
Pukul 08.00 aku dan teman-teman menuju ke bus GA 2... belum ada yang kenal masih pada cuek... di dalam bus sudah ada kakak LO namanya Juma dan Danur... Hari itu ada 20 nama lagi yang aku kenal...ada  Shanaz,Anggun, Bita, Mala, Dana, Ridlo, Joel, Ve, Dona, Robbie, Aji, Marcelli, Lidia, Wulan, Sara, Ainun, Sharen, Andin, yang lain belom kenall...
Perjalanan dilanjut ke PRPP Semarang.... Maju maju danur mundur mundur juma  begitulah yel-yel GA 2...
Di PRPP kami di perkenalkan dulu siapa para pelatih teater dan choir... Ada Denny Malik dan kawan-kawan saking tercengang ngelihat wajah mereka sampai lupa ngefoto... anak teater pun digiring ke tempatnya.... Nah aku dan teman-teman masuk choir yasudah duduk saja sambil Do Re Mi Fa Sol La Si Dooo.........
Ternyata dalam sistim kechoiran ada pembagian lagi yaitu kelompok sopran,alto, tenor dan bass... aku masuk alto... gak kuatt teriak teriaaak ya kali tarzan....
Ngehafalin 8 Lagu ibuuukk... untuk acaara dharma puruhita beswan 30 yang bertema DAMAI BUMI DEWATA... alhasil kita nyanyiin beberapa lagu daerah bali misal saja Janger, Kecak, dan Meong-Meong, 5 lagu lainnya adalah Hymne Beswan, Mengejar Matahari, Selamanya Indonesia, Jalan Sore , dan Kembalikan Baliku...
Setelah latihan pertama kita disuruh daftarin diri ke Loudspot... Hari ke dua NB sampai latihan ke 3 aja tapi sumpah capeek capekk duduk.... Jadi aku pergi foto-foto di Loudspot belakang.... Ciaaat nih diaa.. 

Pukul 22.30 kami semua balik ke Hotel... sampai di Hotel aku tepar si andin dan sharen mandi aku molor dulu tanpa mandi.... dan itu gak sengaja niaatnnya nunggu mereka mandi eeh ketiduran.. berasa banget kan capeknya....

Hari ketiga, Sabtu 1 Nopember 2014

Gilaaa memang rajanya molor ya kali.... aku kesiangan si Andin dan Sharen uda cantik... kata mereka aku gak bisa dibangunin padahal uda tidur duluan bangun kesiangan... tidur kebalik pula macam orang hutan bwahaa...

Mandi, Sarapan seperti biasa...Tapi malas banget biasanya sarapan dikampus jam 11 siang plus makan siang plus hematnya... sekarang tiap hari sarapan tepat waktu kayak anak SD...

Pukul 08.00 kita berangkat cuss ke PRPP lagi... di GA 2 sudah mulai nampak cerewetnya... ada yang nge stand up di bus katanya sih buat ngebahagiain orang-orang sekitar walau dia terlihat tolol.. bhehe piss bi....

Seperti hari pertama kemarin kita di kelompok-kelompokkan lagi... hari ke dua permainan si alto sudah gue kuasai 7 lagu hafal gue bubut habis... malam minggu berasa cepat terganti... minggu pagi... teman sekamar gue uda siap aja untuk pergi ke gereja... jadi gue sarapan sama temen kamar lain...

Di PRPP kita udah latihan masuk tribun dan rancak... Tribun 1.... meong...meong...pong...
Gak tahu apa artinya kayaknya perpaduan antara lagu-lagu yang akan kita nyanyikan di MDP... Lelah yaiyalah.... orang kita bergerak... gak kayak hari sebelumnya yang cuman buka mulut....sore harinya... kita bersiap untuk acara talkshow...
Semua beswan dan beswanti menggunakan tshirt yang diberikan kemarin....

Perjalanan dimulai...kalo ingat hari itu...hmm GA2 mabuk kepayang.. siapa yang ingat... aku pura-pura lupa...(memalukan) sampai di tempat talkshow....

Setelah dinner kita dibuat tercengang.... wow its wonderfull...selesai talkshow ada project pop... dugem dan dangdutan sampe pukul 11.00
Senin, 3 Nopember... hari ini gue agak malas karena balik ke kota sendiri... gue aja tidur selama perjalanan....tujuan pertama setelah sampai kudus... kita ke pabrik djarum di mejobo... setelahh itu ke Oasis melewati kampus tercinta... dilanjut ke menara... and last kita membatik di gor djarum....

Hari terakhir.... ini merupakan hari dimana MDP berkobar... Damai Bumi Dewata bisa disaksikan di youtube....
Histeris adalah waktu pak Primadi berpidato.. “INILAH Wajah wajah 516 Beswan Djarum” Penutupan... oleh sheila on 7.... saatnya berpisah dengan beswan dan beswanti... goodbye GA2...goodbye tribun 1...goodbye beswan 30.....

Kudus, from Nation Building Beswan Djarum 2014 

Cerita Nation Building Swas (Part 1)

Hello ! Hello ! Swasta pengen sedikit curhat biar bisa Move On nih......Lepas dari kata-kata puitis dan formal aja ya... Jadi gini...1 minggu yang lalu aku abis ikutan Nation Building di Semarang. Ngerelain lepas dari yang namanya UTS dan tugas ngampus selama sepekan. Ngerelain gak ketemu teman-teman PGSD. Dan ngerelain gak ketemu Ortu.. Hikss... cerita national building beswan djarum 

Well, readers...  Tanggal 30 31 Oktober – 5 November kemaren aku pergi ke Semarang buat ikutan Nation Building. Apa itu sih Nation Building? 

Nation Building adalah salah satu rangkaian dari acara Nasionalnya Djarum Foundation, khusus buat para penerima beasiswa plus Djarum atau biasa disebut dengan Beswan Djarum. Jadi usut punya usut DBP yang ke 30 ini berhasil mencatat total pendaftar 14.662 mahasiswa, lalu diseleksi administrasi jadi 8.410 yang lalu diseleksi tes lagi tinggal 1.509 peserta dan akhirnya ada 516 beswan/beswanti Djarum angkatan 2013/2014 yang berkumpul di Semarang. And finally aku juga termasuk.  Ahahahak! *kibas poni*

Dimulai dari hari pertama.
Hari yang aku tunggu-tunggu setelah pengumuman lolos 1 September lalu, Tanggal 30 Oktober, setelah selesai UTS Sains pertama. Kami dijadwalkan keberangkatan pukul 12.00 dari kampus UMK (Muria bukan Muhammadyah).
Anak-anak Beswan 30 DSO Pati ada 10 orang ini udah harus standby di kampus UMK Kudus. Merekalahhh Huda Nikmah Tita Danar Ainun Shara Kharis Anif  Denny dan Swas. Dari bersepuluh kami di bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok Aston dan Ciputra. Oke say goodbye pada anak ciputra sampai jumpa di PRPP. cerita national building beswan djarum
Begitu sampe disana berasa disambut sama angin, sepi padahal uda jam 3 sore. Sampai disitu ekspektasi untuk bisa langsung tiduran di kasur empuk hotel berbintang pun sirna ketika menghadapi kenyataan bahwa kita masih harus nunggu di lobby buat persiapan check in, nunggu panitia datang kata si mbak resepsionisnya. Oke lah foto-foto dulu. 

Beberapa menit kemudian datang segerombol mobil mewah... ternyata panitia datang juga. Hilir mudik mereka mondar mandir daan akhirnya pukul 5 sore, kami yang uda berasa kucel banget pless laper akhirnya kita di bolehkan check in. After 5 minutes waiting, finally I got my room! It's Room 511. Lantai 5, Sujud syukur, mak! Seenggaknya bukan di lantai 10. Rempong kalo mau naik turun. And finnaly.... pas lihat tempat tidur ada yang istimewa dan dinanti...
 
Satu kamar ditempatin sama 3 orang. Kalo gak salah yang 1 orang bandung yang 1 lagi orang malang. Sebagai penghuni pertama kamar hotel aku pun mencoba semua alat di dalam kamar dari lampu, kran air, pindahin channel tv, hidupin AC, mendidihkan air minum, dan lain sebagainnya... LOLOS. Alhamdulillah aku gak sekatrok yang diceritakan kakak beswan 29 :D
Add caption

Setelah mandi aku merasakan boring luar biasa didalam kamar jadi, aku putuskan untuk keluar kamar ketemu beswan kudus lainnya. Dasar begonya aku kalo lagi laper, pas keluar kamar aku langsung keluar kamar tanpa mengambil kunci. Pfftt yaaahh galaauuu..

Akhirnya aku ke ruang resepsionis pas masuk Lift taraaaa... ketemu beswan RSO Semarang. Beswan ya bukan beswanti.... Akhirnya kenalan... gak bisa hafal satu persatu dalam 1 lift perbandingannnya 1beswanti :9 beswan. Untung gak diapa-apain bwahaha.
cerita national building beswan djarum

Sampai di resepsionis aku bilang jujur, yaahh okelah 5 menit kemudian masalah selesai. After the tragedy, aku memutuskan untuk bersikap kalem di kamar hotel. Tiduran sambil nonton tv.
Pukul setengah tujuh malam ada yang menggedor pintu kamar. Aku kira teman kamar ternyata beswanti RSO Semarang ngajakin makan. Hari itu juga aku ngehafalin nama-nama mereka dan mencoba ngebully mereka tapi mata lelah dan kamar hotel memanggil. Akupun mengucap tidur dulu.

Pukul 11 malam aku terbangun Say Hai untuk Andin dan tertidur lagi. Jika ditotal hari itu sudah kenalan sama 30 orang beswan dan beswanti.
Well, that was my first day on Nation Building Semarang.
Pengen banget ceritain secara detail dari hari ke harinya :p
Tunggu next postingnya yaaa! Masih ada hari kedua sampe hari ke enam!
Hahaha

Saturday, October 11, 2014

Puisi Swastisoed - Tengah Malam 12 Oktober


Indah Dunia
Keindahan taman kini seakan berbalut asap abuSenja di sepanjang taman terlihat begitu sesak
Memulainnya baru setengah jam yang lalu
Dan api masih berdiri bermahkota bagai bulu merak
Perempuan samar dibalik api.
Meluluhkan air mata yang jarang terbuang sia-sia
Berbalut hijab memberi makan si lahap bukan merapi.
Hanya abu yang berbekas terbang tanpa dosa
Entah angin kan tetap dan selalu sombong
Mematikan api menghapus rindu
Mengertilah alam tak pernah berbohong
Saat kenangan yang membekas bukan lagi dirimu
            Biarlah hidupku sejalan lurus dengan kertas
            Memberikan tempat seseorang untuk berpuisi
            Menyisihkan makna yang berbekas
            Membantu insan-insan menghapus sedih
: Aku tak pernah berfikir akan lagi menemukan penggantimu. Saat tanggal menetapkan kamu harus tinggal bersama Tuhan di Nirwana sana. Ketika itu juga prinsip kesucian hati melekat pada diri. Tentu aku tidak berkasih lagi. Kesepian? Aku tak pernah merasa kesepian. Karena Allah dan makhluknya selalu menemaniku di kala suka duka. Iri? Ingin berpacaran? Tidak! Aku ingin cepat wisudha saja kali ini. Tidak bisa move on? TIDAK juga! Aku tetap tidak berkasih selain Tuhan. Merindukanmu sama halnya kenangan. Esok lusa tanpa kenangan namun tetap mengenang. Tak pantas memikirkan yang lama. Bersama tuhan dirimu kan lebih bahagia. Walau Ibuku berharap secepatnya mendapat sosok menantu. Bukan dirimu lagi. Bahagiamu Nirwana bukan aku. Setidaknya aku menunggu reinkarnasimu. Tidak! Aku menunggu jodohku saja. Lelaki yang menerima adanya diriku layaknya kamu....

PROBLEM BASED LEARNING

PENGERTIAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diadopsi untuk menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL). PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pebelajar dengan masalah-masalah praktis atau pembelajaran yang dimulai dengan pemberian masalah dan memiliki konteks dengan dunia nyata (Tan,2003: Wee   & Kek, 2002:12).
Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.
Model ini melatih siswa untuk memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya. Proses tersebut akan membuat terbangunnya pengetahuan baru yang lebih bermakna bagi siswa. PBL menurut Hudojo (1988:5)  merupakan proses yang  ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang  dihadapinya  sampai  masalah  itu  tidak lagi menjadi masalah baginya.
Pengertian PBL menurut Dutch (dalam Amir,2009:27) adalah metode intruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah digunakan untuk mengaitkan  rasa keingintahuan, kemampuan analisis, dan inisiatif siswa terhadap materi pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis, dan menggunakan sumber belajar yang sesuai.  
Barrow mendefinisikan problem-based learning/PBL sebagai pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaran menuju paradigma pembelajaran (barr dan tag,1955). Jadi,fokusnya adalah pembelajaran siswa dan bukan pada pengajaran guru.
Berdasarkan uraian di   atas, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah nyata. Model ini menyebabkan motivasi dan    rasa ingin tahu menjadi meningkat. Model PBL juga menjadi wadah bagi siswa untuk dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan keterampilan berpikir yang lebih tinggi.

PRINSIP MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Premis dasar PBL adalah belajar merupakan proses konstruksi pengetahuan baru yang berdasarkan pada pengetahuan terkini. Glaser (1991) menyebutkan bahwa belajar adalah proses yang konstruktif dan bukan penerimaan. Proses kognitif itu disebut juga metakognisi. Proses kognitif selalu mempengaruhi penggunaan pengetahuan, faktor-faktor sosial, dan kontekstual dalam pembelajaran. Ada beberapa prinsip dalam PBL, yakni:
1.      Belajar adalah proses konstruktif dan bukan penerimaan.
Psikologi kognitif modern menyatakan bahwa memori merupakan struktur asosiatif. Pengetahuan disusun dalam jaringan antar konsep, mengacu pada jalinan semantik. Ketika belajar terjadi informasi baru digandengkan pada jaringan informasi yang telah ada. Jalinan semantik tidak hanya menyangkut bagaimana menyimpan informasi, tetapi juga bagaimana informasi itu diinterpretasikan dan dipanggil.
2.      Knowing About Knowing (metakognisi) Mempengaruhi Pembelajaran.
Keberhasilan pemecahan masalah tidak hanya bergantung pada pemilikan pengetahuan konten (body of knowledge), tetapi juga penggunaan metode pemecahan masalah untuk mencapai tujuan. Secara khusus keterampilan metokognitif meliputi kemampuan memonitor prilaku belajar diri sendiri, yakni menyadari bagaimana suatu masalah dianalisis dan apakah hasil pemecahan masalah masuk akal.
3.      Faktor-faktor Kontekstual dan Sosial Mempengaruhi Pembelajaran. Prinsip ketiga ini adalah tentang penggunaan pengetahuan. Mengarahkan pebelajar untuk memiliki pengetahuan dan untuk mampu menerapkan proses pemecahan masalah merupakan tujuan yang sangat ambisius. Pembelajaran biasanya dimulai dengan penyampaian pengetahuan oleh pembelajar kepada pebelajar, kemudian disertai dengan pemberian tugas-tugas berupa masalah untuk meningkatkan penggunaan pengetahuan.
Bertolak dari prisnip-prinsip pembelajaran di atas, pembelajaran berbasis masalah dapat ditelusuri melalui tiga aliran pemikiran pendidikan yaitu: Dewey dan Kelas Demokratis: Konstruktivisme Viaget dan Vygotsky, Belajar Penemuan Bruner (Ibrahim dan Nur, 2004).

KARAKTERISTIK MODEL PROBLEM BASED LEARNING
        Berdasarkan   teori   yang   dikembangkan   Barrow,   Min   Liu   (2005)
menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu :
1.    Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam Problem Based Learning lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL  didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2.    Authentic problems form the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah  masalah  yang  otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
3.    New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah  mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya,  baik  dari  buku  atau informasi lainnya.
4.    Learning occurs in small groups
Agar   terjadi   interaksi  ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara  kolaborative,  maka  PBM  dilaksakan  dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
5.    Teachers act as facilitators.
Pada  pelaksanaan  PBM,  guru  hanya  berperan  sebagai  fasilitator. Namun, walaupun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong siswa agar mencapai target yang hendak dicapai.
Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBL dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memcahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar.

SINTAK/LANGKAH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Miftahul Huda (2013:272) menyebutkan sintak operasional PBL bisa mencakup antara lain sebagai berikut :
1.      Pertama-tama siswa disajikan suatu masalah
2.      Siswa mendiskusikan masalah dalam tutorial PBL dalam sebuah kelompok kecil. Mereka mengklarifikasikan fakta-fakta suatu kasus kemudian mendifinasikan sebuah masalah. Mereka membrainstroming gagasan-gagasannya dengan berpijak pada pengetahuan sebelumnya. Kemudian,mereka mengidentifikasikan apa yang mereka butuhkan untuk meyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut. Mereka juga mendesain suatu rencana tidakan untuk menggarap masalah.
3.      Siswa terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan masalah di luar bimbingan guru. Hal ini bisa mencakup: perpustakaan, database, website, masyarakat dan observasi.
4.      Siswa kembali pada tutorial PBL, lalu saling sharing informansi, melalui peer teaching atau cooperative learning atas masalah tertentu.
5.      Siswa menyajikan solusi atas masalah
6.      Siswa mereview apa yang mereka pelajari selama proses pengerjaan selama ini. Semua yang berpatisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam review pribadi,review berpasangan dan review berdasarkan bimbingan guru, sekaligus melakukan refleksi atas kotribusinya terhadap proses tersebut.
Sedangkan, Amir (2009:24) menyatakan terdapat 7 langkah pelaksanaan PBL, yaitu sebagai berikut:
1.      Mengklarifikasi Istilah dan Konsep. Setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang belum jelas di dalam masalah.  
2.      Merumuskan  Masalah.  Fenomena  yang  ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa yang terjadi  antara fenomena  itu.  
3.      Menganalisis  Masalah. Siswa mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki   tentang   masalah.
4.      Menata gagasan siswa dan secara sistematis menganalisisnya. Bagian yang sudah dianalisis  dilihat keterkaitannya satu sama lain, dikelompokkan mana yang saling menunjang, mana yang bertentangan dan sebagainnya.   
5.      Memformulasikan tujuan    pembelajaran. Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang dan mana  yang   masih belum     jelas. 
6.      Mencari Informasi tambahan (di   luar diskusi kelompok).
7.      Mensintesa (Menggabungkan) dan    menguji    informasi baru, dan membuat laporan untuk kelas. Dari laporan individu/sub kelompok, yang dipresentasikan dihadapan anggota kelompok lain, kelompok mendapatkan informasi-informasi yang baru. Anggota yang mendengarkan laporan  harus  kritis   tentang laporan yang disajikan (laporan diketik,  dan dibagikan kepada setiap anggota).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PBL
        Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning memiliki beberapa manfaat (Amir,2009:27), yang dipaparkan sebagai berikut:             
1.      Meningkatkan kecakapan siswa dalam pemecahan masalah.    
2.      Lebih mudah mengingat materi pembelajaran   yang   telah dipelajari.     
3.      Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar.          
4.      Meningkatkan  kemampuannya  yang  relevan dengan dunia praktek.     
5.      Membangun kemampuan  kepemimpinan  dan  kerja sama.
6.      Kecakapan belajar dan memotivasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam pelaksanaannya, Problem Based Learning tentunya memiliki kelebihan dan kelemahannya, yaitu:
Kelebihan:
·         Siswa  didorong  untuk  memiliki  kemampuan  memecahkan  masalah
dalam situasi nyata
·         Siswa   memiliki   kemampuan   membangun   pengetahuannya   sendiri
melalui aktivitas belajar
·         Pembelajaran  berfokus  pada  masalah  sehingga  materi  yang  tidak  ada
hubungannya   tidak   perlu   saat   itu   dipelajari   oleh   siswa.   Hal   ini
mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi
·         Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok
·         Siswa  terbiasa  menggunakan  sumber-sumber  pengetahuan  baik  dari
perpustakaan, internet, wawancara dan observasi
·         Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri
·         Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka
·         Kesulitan  belajar  siswa  secara  individual  dapat  diatasi  melalui  kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching

Kekurangan:
·         PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. 
·         PBL lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah
·         Dalam  suatu  kelas  yang  memiki  tingkat  keragaman  siswa yang  tinggiakan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas
·         PBL kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah kemampuan   bekerja   dalam   kelompok.   PBL   sangat   cocok   untuk
mahasiswa perguruan tinggi atau paling tidak sekolah menengah
·         PBL   biasanya   membutuhkan   waktu   yang   tidak   sedikit   sehingga dikhawatirkan tidak dapat menjangkau seluruh konten yang diharapkan
walapun PBL berfokus pada masalah bukan konten materi.
·         Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa
dalam kelompok secara efektif, artinya guru harus memilki kemampuan
memotivasi siswa dengan baik
·         Adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap
PERBEDAANNYA DENGAN MODEL KONVENSIONAL
Model konvensional berupa kuliah atau ceramah yang memusatkan perhatian siswa sepenuhnya kepada guru sehingga yang aktif di sini hanya guru, sedangkan siswa hanya tunduk mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh guru. Partisipasi siswa rendah karena siswa hanya diberi kebebasan untuk bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru sehingga model konvensional masih kurang menggugah daya pemikiran siswa.
Sedangkan, model PBL adalah model pembelajaran yang berbasis kepada partisipasi para siswa. Pada jam pertama pembelajaran, model yang diterapkan adalah diskusi. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang ditunjuk secara acak. Pertanyaan yang diajukan bersifat menggali pendapat dan mengembangkan kemampuan analisis siswa. Kemudian, pada satu jam terakhir, guru memberikan rangkuman dan inti dari diskusi pada hari itu disertai dengan inti dari konteks materi dihubungkan dengan implementasi di lapangan. Perbedaan Model Konvensional dengan Model PBL:
Model Konvensional
Model PBL
Berfokus pada guru
Berfokus di siswa
Guru menerangkan dan siswa mendengarkan (one way learning).
Siswa menjelaskan (two way learning).
Siswa bertanya.
Guru bertanya.
Guru menjelaskan seluruh materi
Guru merangkum materi berdasarkan hasil diskusi/pemikiran siswa.
Key process is teaching
Key process is learning.
Guru hanya menyiapkan materi
Guru tidak hanya menyiapkan materi, tetapi juga harus menguasai model penyampaian materi yang efektif.
Siswa pasif (partisipatif rendah).
Siswa aktif (partisipatif tinggi).
Siswa hanya menghafal materi) dan kemudian lupa
Siswa dapat dengan mudah menangkap esensi dari pembelajaran

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PBL
Penilaian dalam Problem Based Learning tentunya tidak hanya kepada hasilnya saja tetapi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. National Research Council (NRC) (dalam Waters and McCracken, -) memberikan tiga prinsip berkaitan penilaian dalam PBM, yaitu yang berkaitan dengan konten, proses pembelajaran, dan kesamaan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
·         Konten  :  penilaian  harus  merefleksikan  apa  yang  sangat  penting  untuk
dipelajari dan dikuasai oleh siswa
·         Proses  pembelajaran  :  penilaian  harus  sesuai  dan  diarahkan  pada  proses
pembelajaran
·         Kesamaan  :  penilaian  harus  menggambarkan kesamaan kesempatan siswa untuk belajar
Oleh  karena  itu,  menurut Waters and McCracken penilaian yang dilakukan harus dapat :
·         Menyajikan situasi secara otentik
·         Menyajikan data secara berulang-ulang
·         Memberikan peluang pada siswa untuk dapat mengevaluasi dan merefleksi
·         pemahaman dan kemampuannya sendiri
·         Menyajikan laporan perkembangan kegiatan siswa.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam PBM tidak hanya kepada hasil akhir tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah penilaian proses.
Penilaian ini bisa didasarkan pada jenis penilaian otentik dimana penilaian difokuskan terhap proses belajar. Oleh karena itu, peran guru dalam proses PBM tidak pasif tetapi harus aktif dalam memantau kegiatan siswa serta mengontrol agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sementar itu, untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar yang telah diperoleh siswa, guru pun perlu untuk mengadakan tes secara individual. Jadi penilaian dilakukan secara kelompok juga individual.
 
DAFTAR PUSTAKA
Amir,  M.  Taufiq.  2009.  Inovasi  Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Gunantara.2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar Vol:  2 No: 1.
Huda,Miftahul.2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Hudojo, Herman. 1988. Strategi Pembelajaran Matematika. Malang: Balai Pustaka.
Muhson, A. 2009. Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Siswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan. Vol. 39, No. 2. Pp. 171-182.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif. Vol. 2 No. 2. Pp. 68-73
Tan,   Oon-Seng. 2003. Problem Based Learning Innovation: Using Problem To Power Learning In 21st Century, Thompson Learning.
Wee  Keng,  Megan  A.  Kek.  2002.  Authentic Problem Based Learning: Rewriting Business Education. Prentice Hall.
MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN
BERBASIS MASALAH

 
"MODEL PROBLEM BASED LEARNING"

Disusun untuk  memenuhi tugas  mata kuliah PAKEM SAINS
Dosen pengampu Yuni Ratnasari. Si, M.Pd

Disusun Oleh :

Swastantika Kumala Devi    
2012 33 178
5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2014