Monday, July 20, 2015

Gagal Bikin Novel Lagi dan Lagi

Sejak novel Love Butterfly milik saya terbit tahun 2014 lalu, perasaan sedih lantaran kecewa isi novel LB kurang memuaskan pun mendera di dalam hati penulis. Walaupun begitu Alhamdulillah, beberapa puluh teman yang telah membaca mengancungkan jempol dan bangga atas lahirnya LB (pembaca hanya kaum awam bukan sastrawan/wati). Terima kasih reader. Selain jempol ada juga kritikan. Ya, kritik demi kritik muncul dari sastrawan tua. Alhamdulillah lagi selalu aku terima dengan senyuman. Memang benar bila dipikir lagi tulisan demi tulisan masih banyak yang berbentur tidak beraturan.
Kuakui memang ku salah (malah nyanyi), makadari itu aku bertekad menulis lagi. Menulis yang lebih baik, yang mampu mengambil hati pecinta buku, yang mampu mengambil jiwa penerbit besar contoh Gramed or Bentang. Okay judul fix, kerangka karangan, hingga sinopsis awal sudah terkarang. Akhirnya hari demi hari aku nongkrong di depan laptop. Di bawah lampu yang terang benderang aku mengirim ide-ide agar bisa bertelur.
Bulan nopember sudah dapat 138 halaman, hasil yang cukup-cukup memuaskan loh, cukup, oke. Dan bulan Januari di kota Bandung, laptop pun hilang disabet orang.. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... Tidaaak.... Selain novel yang sudah akan fix, di dalam laptop ada banyak puisi dan cerpen... Pulang-pulang dari Bandung. Sudah tenang tenang masih ada komputer di rumah.
Setelah pikiran tenang dan ide ide di dalam otak pun jalan aku melanjutkan cerita di dalam novel nelayan tersebut. A.. yabegitulah di komputer hanya baru ada 46 halaman. Ngenest... oke masih hafal jalan cerita lanjut terus..
Sekitar bulan Juni, teman sekelasku namanya Bagus abis dapat hadiah dari DKJ 2015, novelnya menang sayembara. Masih ingatkan DKJ 2014 hayo siapa yang belum punya Kambing Dan Hujan?? Next, lanjut cerita di Bulan Juni itu pun si komputer ngadat kebanyakan beban. Dan alhasil harus diservis. Hari itu pas dengan acara launching bukunya si Bagus. Jadi gak bisa dateng deh... padahal di kudus gitu kan jarang-jarang ya.. Berharap tinggal di kota besar ya jadi bisa ikutan launching penulis-penulis besar seperti Dee, Windy, Tere, Bang Dika... ayasudah.

Berangkat ke tukang servis, aku bilang paling software nya hilang mas instalin windows aja mas. Setelah pulang eh dapat sms dari mas nya si tukang servis.
“mbak, drivernya rusak semua data hilang, beli drivernya 2Gb tambah biaya ya”
“apa?”
“tambah biaya mba”
Bukan biaya yang dipermasalahkan, tetapi data apalagi si novel dan aku pun belum sama sekali mengkopynya. Tidaaaakk... inilah hidup terberatku.. hidup tanpa cinta pun tak masalah tapi tanpa naskah novel hidup berasa lebih berat. Bayangin aja kamu sudah mengandung anak tetapi keguguran. Amit amit tidak tidak semoga tidak terjadi.
Lebih menyedihkan lagi kalau bertemu teman-teman dan dosen kesayangan Irfai dan akhirnya menyapaku dengan “ Swasta mana novel terbarunya sudah jadi belum??”
Mati aja deh, mati mati... Hari ini aku menulis ini dan ini Laptop terbaruku. Semoga semoga lancar untuk kedepannya dan cepat lahir. Ini sekedar cerita tersedih Swasta. Aku menulis bukan untuk terkenal di antaramu tetapi terkenal di ingatanku. Terima Kasih, Swastisoed juga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2015

No comments: