HIMPUNAN
MAHASISWA PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
PRESENT
SEMINAR
NASIONAL 2014
“Internalisasi
Pembelajaran Anak
Melalui Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013”
Melalui Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013”
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan
tertentu (BSNP, 2006). Kurikulum 2013 adalah kurikulum penyederhanaan
dari KTSP. Dalam kurikulum 2013 ini dirancang untuk menumbuhkan
pola pikir yang mandiri para peserta didik dalam mencari dan
menemukan sendiri permasalahan, sehingga mereka dapat memahami dan
memecahkan permasalahan yang dia temukan sendiri.
Komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum 2013 ini jumlahnya
sedikit dibandingkan komponen yang ada di dalam KTSP. Karena,
beberapa mata pelajaran yang ada di dalam komponen tersebut,
diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran yang nantinya akan
dipelajari peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta
didik dalam proses pembelajaran, dimana satu mata pelajaran itu
mencakup beberapa pelajaran yang lain, sehingga mereka tidak perlu
mempelajari banyak pelajaran.
Kurikulum 2013 memiliki beberapa kompetensi yang menekankan pada
kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan untuk mengerti serta
toleran terhadap pandangan yang berbeda. Sejalan diawalinya penerapan
kurikulum 2013, istilah pendekatan ilmiah, atau pendekatan
saintifik, atau scientific aproach menjadi bahan
pembahasan yang menarik perhatian para pendidik.
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu
banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan
metode.
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau
melatar belakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan
karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific
teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada
pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan
metode ilmiah.
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya
focus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan
observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif
dalam berinovasi atau berkarya. Penerapan pendekatan ini menjadi
tantangan guru melalui pengembangan aktivitas siswa yaitu mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan
mencipta. Tujuh aktivitas belajar tersebut merupakan aktivitas
dalam mengembangkan keterampilan berpikir untuk mengembangkan ingin
tahu siswa.
Siswa diharapkan termotivasi untuk mengamati fenomena yang terdapat
di sekitarnya, mencatat atau mengidentifikasi fakta, lalu merumuskan
masalah yang ingin diketahuinya dalam pernyataan menanya. Dari
langkah ini diharapkan siswa mampu merumuskan masalah atau merumuskan
hal yang ingin diketahuinya. Langkah selanjutnya adalah memulai
kegiatan inti pembelajaran dengan aktivitas pengamatan. Siswa
mengamati fenomena dalam bentuk video, gambar, kerangka pikir, teks,
bahkan fenomena social maupun alam.
Dalam pendekatan saintifik berarti guru tidak cukup berbekal buku
teks kedalam kelas. Guru perlu selalu menyiapkan bahan pelajaran yang
akan siswa amati sebelum melakukan aktivitas belajar. Pembelajaran
menjadi kontekstual. Guru tidak memulai dengan memberitahu siswa
sehingga guru tidak bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar.
Apabila tindak lanjut dari pengamatan siswa berusaha menyingkap
kedalaman phenomena dengan pertanyaan mengapa sehingga siswa
mencaritahu untuk menemukan hal baru yang ingin diketahuinya maka
guru dapat menerapkan metode inkuiri.
Siswa dapat menggunakan kata Tanya bagaimana setelah melakukan
aktivitas mengamati, sehingga rasa ingin tahunya berkembang untuk
mendalami proses kerja, maka boleh jadi guru menggunakan metode
proyek untuk menghasilkan karya. Pembelajaran anak saat ini masih
terkesan monoton jadul untuk mengembangkan pengetahuannya maka
pembelajaran anak harus menggunakan pendekatan scientific tersebut.
Kualitas pendidikan kita yang berdasarkan survei Firma Pendidikan
Peurson masih menempati ranking terbawah atau ke 50, sama dengan
Brazil dan Meksiko, kiranya memang bisa didongkrak dengan perubahan
kurikulum ini. Indonesia tentu berharap bahwa perubahan kurikulum
adalah solusi yang benar, akan tetapi yang lebih penting dari
semuanya adalah menyiapkan guru yang andal dan teruji, sehingga
kualitas pendidikan kita akan menjadi semakin baik. Jadi perubahan
kurikulum juga akan menjadi kurang bermakna jika mindset guru dan
tindakan guru sebagai kunci keberhasilan pendidikan tidak memperoleh
sentuhan program yang memadai. Makanya, melatih guru agar menjadi
guru yang professional tetap menjadi prioritas bagi peningkatan
kualitas pendidikan Indonesia.
Dari fenomena di atas, kami
tergugah untuk mengadakan kegiatan Seminar
Nasional dengan tema “Internalisasi
Pembelajaran Anak Melalui Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013”.
Dengan harapan memberikan bekal
pengajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah/scientific
terhadap kurikulum 2013 kepada guru di Indonesia khususnya daerah
Kudus dan sekitarnya. Agar pendidikan tidak
hanya menghasilkan
anak didik yang menguasai keterampilan kognitif, namun keterampilan
afektif dan psikomotorik yang berhubungan dengan pengetahuan sehingga
siswa siap untuk menghadapi tantangan masa depan seperti, arus
globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi,
konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
DASAR
KEGIATAN
Program Kerja HIMA PGSD Periode 2013/2014.
TUJUAN
KEGIATAN
- Menciptakan kesadaran guru dalam keberhasilan pembelajaran di kelas.
- Mengimplementasikan pendekatan ilmiah ke dalam pembelajaran siswa pada pembelajaran kurikulum 2013.
- Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir siswa sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
- Mampu menerapkan pendekatan scientific dengan mengkombinasikan metode - metode pembelajaran baru.
SASARAN
Mahasiswa
dan Umum yaitu Pendidik (guru dan dosen),
Praktisi Pendidikan, Pemerhati Pendidikan.
Hari, tanggal :
Sabtu, 5 April 2014
Tempat : Auditorium UMK
PEMATERI
Adapun pemateri yang mengisi Seminar
Nasional yang akan kami laksanakan di Auditorium
UMK adalah:
- Dr. Seto Mulyadi, Psi, M. Psi (Kak Seto)
Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak