Wednesday, February 19, 2014

Puisi - HANYA DI BALIK KULIAH SYAIR TEMAN

Taraaaa.. kali ini aku mau ngenalin temenku nih namanya Herwin Widyatmoko... puisinya banyak banget... dan mau dishare buat kalian ....eh nampang dulu nih orangnyaa...



HANYA DI BALIK KULIAH SYAIR TEMAN
Deru tugas dimana-mana
Pelan menjamah tak berhenti
Landaslah harus waktunya
Nan tanpa kecuali orang mana
Tugas mengecam
Di tengah hilir mudik pikiran
Di tengah lalu-lalang godaan
Tengadah menatap ke sana
Harap mengharap hentinya jua
Lemas kian beban di pundak
Beralih pada raga tersendak
Menitih jalan ke arah tujuan
Riyip-riyip mata lengkaplah sudah
Lelah . . . Lemah . . . Ringkih . . . Perih . . .
Di depan pandang teman menghilang
Perpecahan karna beban berita belum benarnya
Melebar jarak gandengan tangan
Teman jangan kau rasa hanya di luar
Renunglah . . . runduklah . . .
Ada yang salah dengan ini semua

SANDING MALAIKAT HATI
Hati terasa indah begini
Sandinglah malaikat hati
Prawakan lugu bernaluri
Beban hilang adanya suka cita
Seperti halnya remora hiu
Bersama apapun waktumu
Tetaplah … jagalah itu
Malaikat hati penghilang siksa
Sayap rapuh jatuh di pelataran
Putih lusuh berbalik namanya
Di dalam indah tak kuasa menahan
Luar tampak dalam tak menyangka
Sandinglah malaikat hati
Iya… iya…
Jawabnya dengan pasti
Hanya iya kata terucap
Pasti sudah semua jalannya
Hilang lenyap gundah nestapa
Malaikat hati berkata
PARANG BERTUAN
Parang bertuan….
Sepanjang jalan derita orang
Begitu simbol pasti miskin Negara
Tangis jeritan disegala penjuru
Bah batu kerikil tajam menawar
Kaki lusuh bercak tanah dunia
Goreslah sendiri badan lemasmu
Tak kunjung datang uluran kaum atas
Semu terlihat mereka tertawa lepas
Di bawah rakyat parang bertuan
Parang berkarat seiring jalan
Seiring lusuh keringat menetes sudah
Retak karatan pembuka fakta
Yang di atas kursi Negara hanya berfoya-foya
Anggap ini bunuh rakyatmu
Dengan parang bertuan nyata negaramu




SAAT TERAKHIR

Tergoreskan cerita kelam
Menghampiri siang malamku
Tertepiskan oleh kenyataan ini
Kesedihan sampai kedalam mimpi
Berfikir sejenak tuk jernihkan hati
Sedetik termenung lampiaskan gelapnya emosi
Yang ada kini hanya sesal

Terpisah oleh seonggok ruang hampa
Beratap hamparan ladang kamboja
Berdiam diri pada ruang abadi
Entah kini apa yang terjadi
Semua itu tak mungkin kembali
Hanya goresan nisan pengingat perih