Wednesday, September 10, 2014

Sebuah Delima

1st
Oh, Junjou Shugiku
Maafkan aku,
Sampai kapan itu, matahari dan bulan kan saling mengejar di barat senja
Makhluk langit berteriak, berupaya pulang segera
Sayap-sayap pun tahu kemana tuannya menuju..
Hanya mata dan hati ini tidak biasa untuk diperdaya oleh tidak kebenaranmu.. dan tidak pernah bisa
Maka pergilah untuk kesucian hati ini 



2nd


Oh kau begitu lama menemani roda kehidupan ini
Sentuhan tiap senar bangunkan nada-nada nirwana
Gelak tawa kau haturkan lewat mimpi
Di bawah langit malam yang bersedih dan kesaksian lalu lalang cahya lampu
Rintik hujan turun membasahi kita
aku pun harus melepasmu di tangan iblis nada
Hail ini kelebaianku tapi diri ini butuh sesuatu tuk mengisi kantung lebaran
Huahaha dah gitarku..

No comments: