Wednesday, July 30, 2014

Lirik Lagu Red - Taylor Swift

 
Swift

Loving him is like driving a new Maserati down a dead end street
Mencintainya seperti kendarai Maserati baru susuri jalan buntu

Faster than the wind
Lebih cepat daripada angin

Passionate as sin, ended so suddenly
Bergairah seperti dosa, berakhir teramat cepat

Loving him is like trying to change your mind
Mencintainya seperti mencoba mengubah pikiranmu

Once you're already flying through the free fall
Begitu kau tlah jatuhkan diri dalam terjun payung

Like the colors in autumn
Seperti warna-warni pada musim gugur

So bright just before they lose it all
Begitu terang sebelum semuanya hilang


Losing him was blue like I'd never known
Kehilangan dia terasa biru yang tak pernah kutahu

Missing him was dark grey all alone
Merindukannya terasa gelap kelabu

Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
Melupakannya bak mencoba mengingat seseorang yang tak pernah kau jumpai

But loving him was red

Tapi mencintainya terasa merah

Loving him was red
Mencintainya terasa merah


Touching him is like realizing all you ever wanted was right there in front of you

Menyentuhnya seperti menyadari bahwa yang kau inginkan ada di depanmu

Memorizing him was as easy as knowing all the words to your old favorite song
Menghafalnya terasa semudah mengetahui semua kata di lagu kesukaanmu

Fighting with him was like trying to solve a crossword and realizing there's no right answer
Bertengkar dengannya seperti mencoba pecahkan teka-teki dan sadar tak ada jawabannya

Regretting him was like wishing you never found out love could be that strong
Menyesali dirinya seperti berharap kau tak pernah tahu bahwa cinta bisa sekuat itu


Losing him was blue like I'd never known
Kehilangan dirinya terasa biru yang tak pernah kutahu

Missing him was dark grey all alone
Merindukannya terasa gelap kelabu

Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
Melupakannya seperti mencoba mengenal seseorang yang kau tak pernah berjumpa

But loving him was red
Tapi mencintainya terasa merah

Oh red burning red
Oh merah, merah membara


Remembering him comes in flashbacks and echoes
Mengingatnya terjadi dalam kilas balik dan gema

Tell myself it's time now, gotta let go
Kubilang pada diriku, sudah saat, harus merelakannya

But moving on from him is impossible
Tapi tinggalkannya adalah hal yang mustahil

When I still see it all in my head
Saat masih kulihat semuanya di kepalaku


Burning red!
Merah membara!

Darling it was red!
Kasih, memang merah!

Oh, losing him was blue like I'd never known
Oh, kehilangan dirinya terasa biru yang tak pernah kutahu

Missing him was dark grey all alone
Merindukannya adalah gelap kelabu

Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
Melupakannya seperti mencoba mengingat seseorang yang kau tak pernah berjumpa

Cause loving him was red yeah yeah red
Karena mencintainya terasa merah

We're burning red
Kita merah membara


And that's why he's spinning round in my head
Dan karena itulah dia berputar-putar di kepalaku

Comes back to me burning red
Kembali padaku, merah membara

Yeah yeah

Cause love was like driving a new Maserati down a dead end street
Karena cinta seperti kendarai Maserati baru susuri jalan buntu

Wednesday, July 23, 2014

MOTIVASI CYBER QUOTE #1



"AKU BERTANYA, TETAPI PERTANYAANKU MEMBENTUR JIDAT PENYAIR-PENYAIR SALON YANG BERSAJAK TENTANG ANGGUR DAN REMBULAN, SEMENTARA KETIDAKADILAN TERJADI DI SAMPINGNYA. DAN DELAPAN JUTA KANAK-KANAK TANPA PENDIDIKAN TERMANGU-MANGU DI KAKI DEWI KESENIAN".
(W.S. Rendra)
...
W.S. Rendra yang bernama asli Willibrordus Surendra Broto Rendra, lahir di Solo - Jawa Tengah pada 7 November 1935. Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sedangkan ibunya adalah penari Serimpi di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Ketika duduk di bangku SMP ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek dan drama ("Kaki Palsu"). Saat duduk di SMA, "Orang-orang di Tikungan Jalan" adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta . Ia piawai di atas panggung dan terutama tampil sebagai pembaca puisi. Ia sempat kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dan, aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah.

Pada tahun 1967, ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Tetapi ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia kemudian mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada Oktober 1985. Ia bekerjasama pula dengan para musisi, antara lain Iwan Fals dan Sawung Jabo pada grup SWAMI dan KANTATA dengan tulisan-tulisan yang selalu menjadi "jiwa" grup itu.

Ia aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya:
- The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979)
- The Valmiki International Poetry Festival New Delhi (1985)
- Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985)
- The First New York Festival Of the Arts (1988)
- Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989)
- World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992)
- Tokyo Festival (1995)

Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya, Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan '60-an, atau Angkatan '70-an karena dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai "kepribadian dan kebebasan sendiri".

Beberapa julukan:
- Burung Merak
- Anjing Liar
- Pengukir Syair

W.S. Rendra sakit dan meninggal di Depok, Jawa Barat, pada 6 Agustus 2009.

Beberapa penghargaan:
- Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954)
- Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
- Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
- Hadiah Akademi Jakarta (1975)
- Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)
- Penghargaan Adam Malik (1989)
- The S.E.A. Write Award (1996)
- Penghargaan Achmad Bakri (2006)
- Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India
__
Maksud dari sedikit "kata-kata" dan cerita tentang W.S. Rendra ini adalah:
- Latar belakang pendidikan dan keluarga memang cukup banyak mempengaruhi perjalan kita, tetapi berkaryalah dengan "kepribadian dan kebebasan" kita sendiri.
- Sastra "tulis" sangat terbuka bekerjasama dengan "seni" lain (musik dan drama/teater).
- Semoga kita tetap kritis menulis dengan mengangkat ketidakadilan yang terjadi di sekeliling kita.
- Jangan menyerah pada situasi yang "mengekang" kita.
...
#SastraCyberIndonesia :
Manaek Sinaga, Bekti Puji Lesthari, Swastantika Kumaladevi, Srikandi Indung Sarerea, Viegi Asna April, Yudhi Ajha, Itur Yuliastik, Dian Mamahxa Oxcha, Dodi Novie, Bejo Sandy, Fuad Mishbahul, Parida Adzhkar Al, Arjuna Nikung, Van Gorg, DJiwa YangTenang, Kisna Insani Islamiyah, Ricky Richard Qzjun.

PUISI SWASTISOED - GITAR LEBARAN

Oh kau begitu lama menemani roda kehidupan ini
Sentuhan tiap senar bangunkan nada-nada nirwana
Gelak tawa kau haturkan lewat mimpi
Di bawah langit malam yang bersedih dan kesaksian lalu lalang cahya lampu
Rintik hujan turun membasahi kita
aku pun harus melepasmu di tangan iblis nada
Hail ini kelebaianku tapi diri ini butuh sesuatu tuk mengisi kantung lebaran
Huahaha dah gitarku..

Friday, July 4, 2014

PUISI SWASTISOED - KOPI GALAU

Kopi Galau

Langit berbintang menampakkan keangkuhan
di antara binar-binar lampu berjalan
ku seduh kopi kehangatan
untuk kesombongan
si penyair kota
kembalikan...
kembalikanlah hatiku...
sesuci air kran sebelum
berkopi...